
Blog
Penyalahgunaan NIK Marak, Menkomdigi Dorong Pemutakhiran Data

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan terkait penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) maksimal untuk tiga nomor per operator.
Ia menekankan kembali aturan tersebut mengingat masih maraknya penyalahgunaan NIK. Meutya bahkan mendengar ada satu NIK yang dipakai untuk registrasi 100 nomor.
“Karena kami memantau bahwa ada kadang-kadang satu NIK bisa 100 nomor dan ini rentan digunakan untuk kejahatan-kejahatan. Atau orang yang NIKnya dicuri untuk melakukan kejahatan. Lalu jadi dia diminta pertanggung jawaban terhadap kejahatan yang bukan dilakukan olehnya,” kata Meutya dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri tentang eSIM dan Pemutakhiran Data di Jakarta, Jumat (11/4).
Aturan yang mengawal kebijakan ini sebetulnya telah diterbitkan, yakni Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2021. Namun, peraturan ini akan mendapat pembaruan agar operator seluler melakukan pemutakhiran data sekaligus penyesuaian dengan nomenklatur sesuai nama kementerian yang baru.
“Karena itu selain tadi untuk eSIM, artinya untuk pelanggan dan nomor-nomor baru, kita juga akan menerapkan dalam waktu dekat mengeluarkan permen lanjutan untuk memperbarui Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2021 yang meminta pada dasarnya pemutakhiran data oleh operator seluler untuk bisa memastikan bahwa untuk satu NIK sesuai dengan semangat dari Permenkominfo sebelumnya dibatasi satu NIK itu tiga nomor per operator,” katanya.
Meutya memperkirakan revisi aturan ini bisa selesai dalam dua pekan mendatang.
Lebih lanjut, Meutya mengaku seringkali mendapatkan laporan penipuan yang dilakukan melalui ekosistem seluler.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Telkomsel Nugroho mengatakan penipuan semacam ini hampir setiap hari terjadi. Ia menyebut para pelaku terpusat di daerah tertentu.
“Ogen Komering Ilir, kemudian di Sulawesi Selatan. Memang itu kayak menjadi basis-basisnya para scammer gitu. Nah itu yang dengan kebijakan nanti dari komdigi yang baru itu diharapkan bisa membersihkan praktek-praktek itu. Atau minimal meminimilisir lah,” terang Nugroho.
Dikutip dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250412043011-213-1218011/penyalahgunaan-nik-marak-menkomdigi-dorong-pemutakhiran-data.