Gaya Hidup, Trends

Apa Itu Skincare Etiket Biru dan Kenapa Peredarannya Ditertibkan BPOM?

Belakangan ini, istilah skincare etiket biru ramai diperbincangkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini juga menarik sejumlah produk skincare dengan etiket biru dari pasaran karena dianggap ilegal dan berbahaya.
Lantas, Apa itu skincare etiket biru? Mengapa produk ini ditarik? Dan apa bahayanya jika digunakan tanpa resep dokter? Simak penjelasannya.

Melansir berbagai sumber, skincare etiket biru adalah produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif dengan kekuatan tinggi. Produk ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dan di bawah pengawasan dokter.

Label biru pada kemasan produk ini menandakan bahwa produk tersebut tidak diperjualbelikan secara bebas. Produk harus diracik khusus sesuai kebutuhan pasien setelah diagnosis dokter.

Biasanya, produk-produk ini digunakan untuk menangani kondisi kulit tertentu seperti jerawat berat, eksim, atau infeksi kulit. Komposisinya mengandung bahan aktif seperti tretinoin, kortikosteroid, atau antibiotik, yang penggunaannya harus diawasi untuk menghindari efek samping serius.

Produk dengan etiket biru tidak memerlukan izin edar BPOM karena statusnya adalah compounding atau racikan, yang hanya boleh diproduksi oleh apotek atau klinik resmi.

Namun, belakangan ini muncul produk beretiket biru yang dijual bebas secara online, baik di media sosial maupun e-commerce.

BPOM menemukan banyak produk tersebut diproduksi secara massal oleh pihak-pihak yang tidak memiliki otoritas resmi, tanpa pengawasan dokter, dan tidak mematuhi regulasi keamanan.

Hal ini yang membuat BPOM bergerak menertibkan peredaran skincare etiket biru ilegal yang dijual secara bebas.

Risiko Menggunakan Skincare Etiket Biru Ilegal
Menggunakan skincare etiket biru tanpa resep dokter dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, di antaranya:

1. Iritasi kulit

Kandungan bahan aktif yang terlalu kuat dapat menyebabkan iritasi, terutama jika tidak sesuai dengan kebutuhan atau kondisi kulit.

2. Reaksi alergi

Tanpa konsultasi dokter, Anda tidak tahu apakah kulit akan bereaksi terhadap bahan aktif tertentu. Reaksi alergi bisa berupa ruam, gatal, hingga bengkak.

3. Kerusakan kulit jangka panjang

Beberapa kandungan, seperti kortikosteroid, dapat menyebabkan penipisan kulit jika digunakan dalam jangka panjang tanpa pengawasan.

4. Ketergantungan

Beberapa bahan aktif dapat membuat kulit menjadi “ketergantungan,” di mana kulit Anda hanya bisa berfungsi normal jika terus menggunakan produk tersebut.

Demikian penjelasan terkait apa itu skincare etiket biru, skincare yang dirancang untuk menangani masalah kulit spesifik dan hanya boleh digunakan dengan resep serta pengawasan dokter.

Dikutip dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20250110154045-277-1185851/apa-itu-skincare-etiket-biru-dan-kenapa-peredarannya-ditertibkan-bpom.

Tinggalkan Balasan