Gaya Hidup, Health

Jangan Salah Identifikasi, Ini Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung

Henti jantung merupakan kondisi yang berbeda dengan serangan jantung. Keduanya memiliki perbedaan. Lantas, apa beda henti jantung dan serangan jantung?
Jantung adalah organ tubuh yang luar biasa karena perannya yang begitu penting. Kerusakan pada jantung bisa mengganggu fungsi tubuh secara menyeluruh.

Mengutip WebMD, jantung punya peran utama untuk memompa oksigen dan darah yang kaya nutrisi ke seluruh tubuh untuk menopang kehidupan melalui sistem pembuluh darah.

Saat jantung rusak, aliran oksigen dan darah menjadi tersumbat. Hal ini bisa memicu bahaya untuk kesehatan hingga kematian.

Serangan jantung jadi salah satu kejadian kardiovaskular yang paling ditakutkan. Tapi selain serangan jantung, ada juga kejadian lainnya yang kerap dianggap sama padahal berbeda, yakni henti jantung.

Beda henti jantung dan serangan jantung
Baik henti jantung maupun serangan jantung sama-sama merupakan kejadian kardiovaskular yang paling menjadi ancaman. Pada dasarnya, kedua kejadian tersebut terjadi akibat adanya masalah di jantung yang terjadi secara tiba-tiba.

Namun meski hampir sama, tapi keduanya berbeda. Agar tak salah menduga, kenali beda henti jantung dan serangan jantung berikut ini, menukil laman American Heart Association (AHA).

1. Penyebab henti jantung dan serangan jantung
Henti jantung merupakan kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak tanpa peringatan. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kerusakan listrik pada jantung yang memicu aritmia atau gangguan irama jantung yang membuat aliran darah ke jantung terhenti.

Kerusakan tersebut membuat jantung tak dapat memompa darah ke organ-organ tubuh hingga memicu kerusakan total. Kondisi ini sering membuat seseorang kehilangan kesadaran hingga denyut nadi yang hilang.

Sementara serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan aliran darah menuju jantung. Penyumbatan membuat jantung tak bisa bekerja maksimal.

Dalam beberapa kasus, serangan jantung juga dapat meningkatkan risiko henti jantung. Enam bulan pertama setelah serangan jantung jadi masa rentan bagi seseorang untuk mengalami henti jantung.

2. Gejala henti jantung dan serangan jantung
Serangan jantung ditandai dengan gejala yang intens. Dalam beberapa kasus, gejala dimulai secara perlahan dan memburuk selama beberapa waktu.

Beberapa gejala serangan jantung di antaranya palpitasi (jantung berdebar-debar), nyeri dada kiri, sesak napas, mual dan muntah, keringat dingin, dan mudah lelah.

Sementara henti jantung tidak ditandai dengan gejala awal. Henti jantung terjadi secara mendadak yang disertai dengan hilangnya denyut nadi, tak bernapas, dan hilang kesadaran.

3. Penanganan
Kedua kondisi tersebut memerlukan penanganan medis sesegera mungkin. Segera bawa pasien ke rumah sakit saat mengalami serangan jantung.

Sementara pada kasus henti jantung, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah metode hands-only CPR atau kompresi dada. Cara ini dapat membantu meningkatkan kemungkinan keselamatan pasien.

Penjelasan mengenai beda henti jantung dan serangan jantung di atas bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi kondisi dengan lebih baik. Segera bawa pasien ke rumah sakit jika mengalami henti jantung dan serangan jantung.

Dikutip dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20250722064225-255-1253349/jangan-salah-identifikasi-ini-beda-henti-jantung-dan-serangan-jantung.

Tinggalkan Balasan